MIMPIKU?

Sulit sekali rasanya mengejar mimpi. Aku tau, jika hanya berharap saja itu tidak cukup. Dalam mengejar mimpi itu di butuhkan tindakan, kerja keras, dan pengorbanan. Aku pernah berusaha, tapi selalu gagal. Memang tak seharusnya kita menyerah walaupun gagal. Bisa jadi kegagalan itu adalah batu loncatan untuk kesuksesan.

Tapi bagiku kegagalan itu adalah cerminan. Aku bercermin mengapa aku bisa gagal. Dan, banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiranku. Mengapa itu rasanya sulit? Apakah aku kurang pantas untuk menggapai mimpi tersebut? Apakah usahaku kurang untuk menggapai mimpi tersebut? Mengapa rasanya mimpi itu tak pantas untukku? Meskipun aku meyakini diriku sendiri kalau mimpi itu pantas untukku, kalau aku bisa menggapai mimpi itu, tapi tetap saja, pada akhirnya aku terjatuh dalam keputusasaan.

Aku selalu berpikir, mengapa setiap orang mudah sekali menggapai mimpi mereka. Mengapa aku tak bisa seperti mereka yang telah sukses. Aku yang kurang mampu? atau mereka yang beruntung?. Aku mencoba memahami pemikiranku sendiri. Apa hanya aku saja yang salah berpikir. Mungkin mereka yang telah sukses juga pernah mengalami sepertiku. Mungkin mereka juga pernah berada dalam kesulitan dan keputusasaan. Dan, mungkin mereka juga pernah gagal, sebelum pada akhirnya mereka sukses. Mereka bisa sukses mungkin karena mereka tak menyerah, mereka terus mengejar mimpi mereka, tak seperti diriku.

Aku pernah menyerah dan berhenti berjuang. Aku berhenti menulis, aku berhenti membaca novel, aku berhenti dari segala aktivitas yang berhubungan dengan mimpiku. Karena itu membuatku muak. Aku muak dengan diriku sendiri. Aku adalah seseorang yang tak bisa menggapai apapun. Aku seorang anak yang tak bisa di banggakan. Dan, itu membuatku sedih.

Tapi seiring waktu berjalan, aku sadar, bahwa menyerah bukanlah jalan terbaik. Kini usiaku tak belia lagi. Aku sudah menginjak kepala 2. Entah apa masih ada kesempatan buat aku menggapai mimpi tersebut. Aku berharap kesempatan itu masih ada.

Oh iya, aku punya beberapa orang yang menjadi penyemangatku untuk menggapai mimpiku lagi. Mereka adalah ketiga sahabatku. Tak hanya jadi penyemangat, mereka juga adalah inspirasi bagiku dalam hal menulis. Selain mereka, ada lagi yang menjadi inspirasiku Yaitu BTS. Bukan behind the scene, bukan buku tahunan sekolah, tapi Bangtan Soyeondan. Jika, kalian seorang fangirl pasti tau. Dan, motivatorku dalam hal menulis adalah Raditya Dika, serta Dwitasari.

Aku mau berterima untuk member Bangtan, meskipun mereka tidak akan baca blogku ini. Terima kasih Seokjin oppa, Yoongi oppa, Namjun oppa, Jhope oppa, Jimin oppa, Taehyung oppa, dan my beloved Jungkook. Terima kasih ku ucapkan, karena kalian sudah menjadi penyemangat sekaligus inspirasi secara tak langsung untukku. Gomawoyo oppadeul.

Aku juga ingin berterima kasih untuk ketiga sahabatku. Terima kasih sudah menjadi pembaca setiaku. Terima kasih sudah menjadi cheleaders yang selalu menyemangatiku, terima kasih atas supportnya, terima kasih karena kalian aku jadi semangat untuk menulis lagi. Tapi, aku minta maaf, lagi-lagi aku menyerah. Padahal kalian sudah membantuku selama beberapa bulan ini. Maaf aku tak bisa melanjutkan apa yang sudah ku kerjakan, karena aku terlalu pengecut.

Aku terlalu takut. Aku takut terima kenyataan bahwa aku akan gagal lagi. Aku takut, jika aku akan kalah dan di tolak lagi. Maaf karena aku menyerah sebelum berjuang.

Tapi, sekarang, aku punya mimpi lain, aku tak bermaksud merubah mimpi awalku, mimpi awalku akan tetap menjadi yang pertama. Tapi sekarang mimpi dan tujuanku adalah menulis tanpa beban, dan membuat sebuah cerita yang bisa bikin ketiga sahabatku bahagia, dan mungkin bisa bikin orang lain bahagia juga. Dengan melihat orang lain bahagia membaca ceritaku, itu membuatku bahagia juga, dan itu menumbuhkan rasa semangat dalam diriku. Setidaknya aku melakukan suatu kebaikan.

Saat aku menulis ini, aku sedang dalam kondisi yang down, lagi sensitif, dan lagi lebay. Di tengah malam hari menangis di kamar sembari mengetik kata-kata ini. Bahkan aku juga tak mengerti, kenapa aku mengirim tulisan ini ke dalam blogku. Mungkin, karena aku sudah lama juga tak menulis sesuatu di blogku ini. Tidak deh, aku hanya sedikit bercerita kepada kalian yang membaca blogku ini. Aku bukan tipe orang yang mudah mengungkapkan isi kegundahan hati secara langsung. Aku lebih suka menulis, seperti sekarang ini.

Mungkin aneh rasanya kalau aku berkata seperti ini, “Jangan menyerah meski sesulit apapun mimpimu itu.”
I just said. Bahwa tidak semua orang bisa survive dalam perjuangannya sendiri. Terkadang, mereka lebih memilih menyerah, karena berpikir mereka itu tak mampu. Jika, kau ingin berhasil dan bertahan dalam perjuanganmu, kau harus punya seribu kekuatan dan kepercayaan diri, agar kau bisa mengalahkan rasa takut.

Dan, untuk mimpi awalku, mungkin sekarang aku menyerah. Tapi, kelak nanti, aku akan berusaha lagi. Aku akan terus belajar. Aku akan berusaha membuat cerita yang bagus dan nantinya akan di pajang di toko buku. Amiiin. Itulah mimpi dan harapanku sejak kecil.

Tapi, jika nanti aku menyerah lagi, berarti aku harus mengubur impianku itu dalam-dalam. Mungkin, memang aku tak mampu dalam menggapai mimpiku sendiri.
Sekian dan terima kasih.

Komentar