Masalah Seorang Anak

Tuhan menciptakan manusia untuk berkeluarga
Tuhan menciptakan manusia memiliki orang tua
Tuhan menciptakan manusia saling menyayangi

Tuhan mengajarkan kita untuk menghormati orang tua
Tuhan mengajarkan kita untuk patuh terhadap orang tua
Tuhan mengajarkan kita untuk tidak durhaka kepada orang tua

Tapi orang tua yang bagaimana yang harus di hormati?
Apakah orang tua yang selalu menyakiti anaknya?
Apakah orang tua yang tidak menafkahi batin anaknya?
Atau apakah orang tua yang tak perduli dengan anaknya?

Saya tau sebagai anak itu memang harus tetap patuh walau sekejam apapun orang tua, bagaimana pun dia yang telah melahirkan, menjaga, merawat dan mendidik. Tapi seorang anak juga memiliki perasaan. Apakah seorang anak harus tetap diam ketika disakiti? Ketika dicaci maki? Ketika tidak dihargai? Ketika dipukuli? Enggak! Mungkin iya kita tak bisa melawannya, karna kita masih menghargai dia sebagai orang tua. Atau mungkin bukan rasa menghargai tapi rasa takut.

Apalagi seorang anak perempuan yang memiliki perasaan sangat sensitive. Sekali saja hatinya terluka itu akan membekas. Mungkin untuk selamanya. Memaafkan sangat mudah tapi melupakan kejadian yang pedih untuknya sangat sulit. Ketika seorang anak dimarahi, dicaci maki, dipukuli oleh ayahnya/ibunya ia hanya terdiam. Tapi apakah orang tua tau isi di dalam hati sang anak? Mungkin sang anak hanya bisa terdiam dan tak bisa melawan, tapi didalam hati sang anak bergejolak amarah yang tak bisa dilampiaskan. Ia hanya bisa melampiaskan nya lewat air mata. Semakin sang anak disakiti, semakin besar amarah yang ada dihatinya dan akan tumbuh menjadi rasa benci.

Kita sebagai anak tidak ingin menjadi durhaka kepada orang tua. Tapi kita juga ingin dihargai sebagai anak. Jika kita mempunya salah, kita tidak ingin dimarahi, dipukuli, dicaci maki. Apa tidak bisa dengan cara baik-baik? Mungkin dengan cara baik-baik kita sebagai anak tidak akan berontak kepada orang tua. Tapi semakin kita di kekang, semakin kita dikerasin, semakin pula kita berontak. Orang tua seakan menjadi monster buat anaknya. Setiap kali melihatnya pasti merasa ketakutan. Merasa bingung harus bagaimana ketika berpapasan. Merasa ingin keluar dari lingkaran yang dikelilingi api. Tapi sayangnya sebagai anak tak bisa berbuat apa-apa.

Jangan salahkan seorang anak jika ia memiliki rasa benci. Coba bercermin lah wahai para orang tua apa yang telah kalian lakukan terhadap anak kalian sampai ada rasa benci. Mungkin luka luar bisa diobati, tapi luka didalam hati tidak akan pernah bisa diobati. Coba pikirkan psikis anak yang selalu tertekan saat berada dirumah. Saat melihat orang tua nya bertengkar. Saat ia selalu disakiti luar dalam. Coba pikirkan! Sebenarnya yang egois orang tua apa seorang anak sih?!


Mungkin tidak semua anak mengalami seperti ini. Beruntunglah kalian yang memiliki orang tua yang sayang dan menjaga kalian tanpa kekerasan. Yang selalu menuruti kemauan kalian, yang selalu memberikan kenyamanan disetiap pelukan, memberikan keamanan disetiap pertemuan. Bersyukurlah kalian yang masih memiliki kedua orang tua yang utuh. Untuk anak yang mengalami seperti ini, jangan menyerah, jangan merasa takut, jangan merasa Allah itu tidak adil. Ingatlah ESOK HARI KAN BAHAGIA. Tunjukan kepada mereka yang telah menyakiti dan menganggapmu remeh. Bahwa kamu bisa menjadi anak kebanggaan suatu hari nanti. 

Komentar