PENGABAIANMU

Apa aku terlalu bodoh masih berharap denganmu???
Apa aku terlalu bodoh masih menyimpan rasa ini meski ku tau kau tak ingin menyimpannya???
Apa aku terlalu bodoh masih berpikiran bahwa kau mungkin juga menyimpan rasa ini???
Iya memang benar, aku terlalu bodoh!!!

Meski kau telah mengabaikanku selama ini, tapi aku tetap perduli. Dan Meski kau tak memperdulikanku, aku malah terus peduli padamu.

Meski kau tak menganggapku ada, aku malah tetap ada untukmu. Dan Meski kau menyangkalnya bahwa aku tak ada, aku tak akan pernah berhenti meyakinkanmu bahwa aku ini ada.

Meski kau acuh denganku, aku malah tak membencimu. Dan meski kau terus berusaha mengacuhkanku, aku juga akan terus berusaha agar aku tak sepertimu, mengacuhkan seseorang yang benar-benar tulus.

Meski kau menolakku beribu-ribu kali, aku malah semakin tertantang. Dan meski kau terus berlari agar bisa menjauh dariku, aku takkan mundur, dan aku takkan mengejarmu.

Bukan karna aku cewek murahan atau tak ingin memperjuangkan. Tapi karna aku ingin kau tau, bahwa ada seseorang yang rela menunggumu meski kau telah mengabaikannya berkali-kali. Bahwa ada seseorang yang selalu peduli tapi kepeduliannya tak pernah kau gubris, kau hanya menganggapnya angin lalu saja.Tak apa, mungkin sekarang kau hanya menganggapnya angin lalu saja, tapi suatu saat nanti kau akan tersadar bahwa dia bukanlah angin biasa.

Tapi saat aku melihatmu bersama dia, saat melihat kau lebih peduli dengannya, saat kata “aku dan kamu” kau lontarkan untukknya, dan saat canda itu yang kuharapkan malah kau berikan untuknya, hati ini seakan mendorongku untuk mundur dari perasaan tak terbalas ini. Karna hatiku yakin bahwa kau akan memilih dia, bukan aku.

Tapi aku juga tak ingin mundur, bahkan sekali saja aku tak bisa tak memperdulikanmu. Aku terlalu mengkhawatirkanmu.
Ketika, kau sedang susah dan membutuhkan pertolongan, aku datang menawarkan bantuan, tapi apa? Kau malah lebih memilih bantuan dia daripada aku. Dan kau malah mengabaikan penawaranku.
Ketika kau sedang sakit, aku terus bertanya dibenak ini, apa yang menyebabkan kau sakit, apa kau baik-baik saja, apa kau sudah minum obat, apa kau makan teratur, tapi apa daya, mulut ini tak sanggup berbicara seperti apa yang ada dibenakku. Bahkan aku cukup tau diri untuk bilang GWS ke kamu. Karna pasti kamu akan mengabaikannya. Kalaupun direspon pasti hanya segitu saja. Tapi coba dia yang mengucapkan GWS, huuuh panjang diresponnya pasti sama kamu.


Mungkin biarlah aku yang menyimpan rasa ini sendiri. Dan sudah mulai waktunya giliranku yang akan mengabaikanmu. Aku akan terus berusaha untuk tidak peduli denganmu, aku akan mengacuhkanmu, dan yang pasti perlahan aku akan menghapus perasaan ini untukmu. Walau saat ini sulit untuk dilakukan.

Komentar