Mengagumimu dari jauh

Saat pertama kali melihatnya ada ketertarikan yang muncul dalam diri seorang gadis. Entah apa yang membuat gadis itu tertarik. Setiap gadis itu melihatnya rasanya ada sesuatu yang tak bisa ia deskripsikan. Semakin ia sering melihatnya semakin ia tak bisa mendeskripsikannya. Apa itu perasaan cinta? Tapi rasanya tidak. Terlalu cepat baginya untuk mencintai seseorang yang belom  dikenal. Apalagi orang yang baru pertama kali ia lihat. Atau ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Tapi ia tak yakin kalo itu dinamakan cinta. Ia meyakini bahwa ini hanya ketertarikan sesaat.

Setelah ia sadar bahwa ini hanya ketertarikan sesaat. Ia tak lagi ingin melihatnya. Ia tak ingin berharap yang tak mungkin terjadi. Ia tak ingin lagi sakit hati. Tapi sehebat apapun ia menghindar untuk tak melihatnya ia tetap akan terus bertemu dengannya. Karna mereka berada dalam satu lingkungan, walau berbeda tingkatan.

Saat ia berjalan ia tak sengaja melihat sosok yang dikaguminya sedang berdiri didepan. Perasaannya pun campur aduk. Entah kenapa rasanya ia ingin berbuat sesuatu yang konyol, agar sosok yang dikaguminya memperhatikannya. Ada perasaan ingin tampil cantik saat bertemu dengannya. Padahal ia bukan siapa-siapanya. Secantik apapun ia sosok yang dikaguminya tak akan meliriknya. Kenapa? Karna sosok yang dikaguminya itu sudah memiliki pasangan. Kretek lah hatik gadis itu saat melihat sosok yang dikaguminya itu berdiri bersamaan dengan pasangannya. Harapan nya benar-benar terputus. Tak ada jalan untuk menuju apa yang diinginkan.

Setelah ia tau bahwa sosok yang dikaguminya itu sudah memiliki pasangan, ia benar-benar kehilangan rasa. Ia benar-benar bertekad untuk menghapus semua bayangannya. Ia tak ingin mengaguminya lagi. Ia tak ingin berharap lagi. Karna ia tak ingin sakit hati.

Sekarang ia benar-benar kehilangan rasa. Ia benar-benar sudah tak mengharapkannya lagi. Ia juga sudah biasa saja saat melihatnya. Ia benar-benar sudah tak mengaguminya lagi.

Tapi seketika ia sedang termenung ia mendengar suara orang mengaji dari speaker kelasnya. Suaranya amat merdu, membuat hatinya luluh. Dalam hati ia bertanya-tanya suara siapakah itu??? Lalu ia segera bertanya kepada temannya suara merdu siapakah itu. Dan ternyata suara itu adalah suara orang yang ia kagumi dulu. Tersontak kaget lah ia. Ternyata orang yang ia dulu kagumi memiliki suara yang merdu saat mengaji. Mulai lah timbul peraaan aneh lagi. Apa ia mulai mengaguminya lagi? Apa ia benar-benar suka dengannya? Entahlah hanya perasaannya yang bisa menjawab.

Kini ia tak perduli dengan perasaanya. Apapun bentuk perasaan itu ia tak ingin berharap banyak. Cuma satu keinginannya, ia ingin bisa berteman dengannya. Tapi ia tak tau bagaimana caranya agar bisa berteman dengannya. Ia hanya bisa melihatnya dari jauh, hanya mendengar suaranya dari speaker. Ia hanya bisa mengaguminya dari jauh.

Sewaktu ada acara disekolahannya, ia mendengar suara orang bernyanyi dalam suatu ruangan. Lalu ia berjalan menghampiri suara tersebut. Saat ia melihat siapakah orang yang bernyanyi itu tersontak kaget lah ia. Ternyata dia adalah orang yang dikaguminya. Semakin porak poranda lah hatinya. Luluh saat mendengar sosok yang dikaguminya bernyanyi. Entah apa yang membuat ia suka dengan suaranya. Mungkin karna suaranya lembut seperti cewek.  Dari situlah ia bertambah kagum dengannya.

Saat ia sedang asyik bermain ponselnya, ada pemberitahuan dari jejaring social dihpnya. Ternyata itu chat dari temannya. Yang isiinya memberitahu sesuatu tentang orang yang dikaguminya. Ia sangat senang saat menerima chat itu. Tapi ia ragu, apa ia harus melakukan itu? Apa ia harus mulai duluan? Masa iya harus cewek duluan yang mulai. Ia malu. Tapi tak ada salahnya ia mencoba. Akhirnya ia memberanikan diri. Berteman lah ia dengannya di salah satu jejaring social.

Satu langkah telah ia tempuh. Tapi belum ada hasil apa-apa. Tak masalah buatnya, karna ia belum berani untuk memulainya. Apalagi ia sudah memiliki pasangan juga sepertinya. Mereka saling memiliki pasangan, apa masih boleh untuk saling berteman? Tak ada salahnya sih jika mereka hanya berteman. Tapi apa mungkin mereka akan berteman?

Saat ia sedang menelusuri kontak di salah satu jejaring sosialnya, ia tak sengaja melihat kontak sosok yang dikaguminya. Ia lihat di profilnya ada sebuah foto yang terpasang disitu, itu foto kebersamaan dia dengan pasangannya. Entah ia harus senang atau gimana. Tapi yang jelas perasaan yang ia rasakan itu bukan perasaan sayang, karna rasa sayangnya hanya untuk kekasihnya. Itu hanyalah perasaan kagum semata.

Ia mulai memberanikan diri untuk memulai percakapan disalah satu jejaring social. Ya hanya perkenalan biasa. Tapi ada satu yang mebuat ia tersonak kaget, ternyata sosok yang dikagumi kenal dengannya. Sosok yang dikaguminya itu juga sering melihat dan memperhatikannya. Entah saat membaca chat itu mungkin perasaan gadis itu bahagia. Karna orang yang dikaguminya juga sering melihatnya.


Semenjak itu, mereka sering mengobrol di salah satu jejaring social, bercanda-canda, dan menjadi dekat. Dia menganggap gadis itu kakaknya dan sebaliknya pula begitu. Mereka saling tau kalau mereka saling memiliki pasangan. Tapi pria itu tak tau bahwa gadis itu menganguminya sejak lama. Tenang, walaupun gadis itu sudah dekat dengannya bukan berarti dia bisa memilikinya apalagi menyayanginya. Karna rasa sayangnya hanya untuk kekasihnya. Tak ada perasaan lebih, hanya perasaan mengagumi saja, mungkin untuk selamanya. 

Komentar