Kenapa rasa itu harus kembali lagi??? Kenapa
aku harus merasakannya lagi???
Padahal aku sudah mengantisipasinya agar
tidak terjadi. Saat ini aku tak ingin merasakan rasa itu lagi. Aku tak ingin
jatuh kesekian kalinya. Aku tak ingin berada dilubang yang sama. Aku pikir rasa
itu telah mati, tapi kamu telah membuat rasa itu bangkit kembali. Aku benci
situasi seperti ini!!!
Memangnya kamu siapa? Anak presiden? Anak
menteri? Anak artis? Atau anak dukun??? Hebat banget bisa bikin rasa itu
bangkit lagi. Padahal kita tak pernah sekalipun berhubungan intens. Bahkan kamu
tidak pernah memperhatikanku tapi mengapa aku selalu memperhatikanmu? Sungguh
aneh, hanya karna kita duduk bersebelahan dan aku memandangimu saat bermain
Teka-teki saku rasa itu mulai terbangun?? Haha itu konyol! Tapi jujur, pada
saat itu aku memang merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang pernah ku
alami sebelumnya. Tapi aku tak ingin menggubrisnya. Karna aku yakin itu hanya
perasaan sesaat.
Hari demi hari kita semakin dekat, sering
bercakap-cakap, sering bercanda, dan entah mengapa rasa itu hadir kembali. Aku
malah jadi sering memperhatikanmu, tapi sepertinya kamu tidak pernah
memperhatikanku. Sedih. Padahal aku selalu berharap loh namamu mampir di
ponselku, dan aku berharap kita bisa chattingan sampai larut malam. Tapi itu
hanya sebuah angan belaka.
Suatu ketika, entah mengapa timbul lah
sebuat firasat bahwa kamu juga memiliki rasa yang sama terhadapku. Itu bukan
firasat biasa tanpa sebuah alasan. Mengapa aku mempunyai firasat itu? Ya karna
aku melihat suatu gerak-gerik darimu yang menandakan bahwa kamu juga memiliki
rasa yang sama. Pertama, setiap dikelas pasti kamu selalu mengambil tempat
duduk kalau gak disebelahku, tepat didepanku, atau dibelakangku. Kedua, aku
pernah mempergokimu melirik ke arah ku saat aku sedang presentasi lalu kamu
tiba-tiba membuang lirikannya begitu aja, sebegitu menakutkan kah aku?. Ketiga,
pada saat di stasiun *sensor * sehabis pulang praktikum aku berdoa kepada Allah
seperti ini “Ya Allah izinkan aku melihat dirinya untuk sekali saja sebelum aku
naik kereta” kemudian petugas stasiun melaporkn bahwa kereta yang kea rah
manggarai akan tiba, tak lama kemudian muncul lah sosoknya dari pintu masuk
stasiun dengan menggedong ranselnya. Sungguh betapa senangnya aku, ternyata
Allah mengijabah doaku secara langsung. Aku hanya bisa tersenyum dari kejauhan.
Aku terus menatap dan mengikuti arah langkah kakinya sampai ia menaiki peron
yang berbeda denganku. Tapi kesenangan itu akan segera berakhir karna kereta
yang akan ku naiki sudah tiba. Aku hanya bisa menghela nafas saat kereta melaju
perlahan didepan ku. Aku berdiri dari bangku yang ku duduki lalu ku tengok
keadaan disekitar, dari arah sebelah kiri aku seperti melihat seseorang yang
aku kenal, aku coba pertajam penglihatanku karena kala itu cukup lumayan agak
gelap. Orang itu terus bejalan ke arah ku, dan ternyata orang itu adalah dia.
Aku sempat bertanya mengapa dia berada di peron yang sama denganku, padahal itu
bukan peron yang seharusnya ia naiki. Kemudian aku bertanya kepadanya mengapa
ia berada disini dan ia berkata “oh ini bukan ke arah *sensor* ya, gue pikir
ini ke arah *sensor*, habis rame banget sih kayak ke arah *sensor*” dan pada
saat itu lah aku bisa berpikiran bahwa ini adalah sebuah pertanda (firasat). Logikanya,
dia kan udah sering naik kereta masa masih aja salah peron sih? Itu fix salah
apa hanya alibinya dia aja yaaa??? hahahaha...
Masih banyak lagi sih kejadian-kejadian yang
mengganjal. Tapi gak bisa aku ceritain, soalnya males kepanjangan, capek ngetiknya.
Tapi dari semua itu, mungkin aku hanya keGRan semata aja. Karna dia gak mungkin
suka sama aku, Kan dia cuma menganggap aku hanyalah seorang anak kecil.
Denger-denger sih katanya dia lagi deket sama seseorang dan katanya pula dia
udah punya pacar. Gak sakit hati sih,tapi... ya udah biasa lah kayak gini
“Cinta Bertepuk Sebelah Tangan” Hap!
Semoga kamu yang disana tidak menyadari
bahwa aku mengagumimu dari jauh sejak lama J jika memang benar kamu
tidak memiliki perasaan terhadapku, dan kamu sudah menyadari bahwa aku
mengagumimu, pleaseeee berpura-pura lah tidak tau di depanku bahwa kamu sudah
tahu. Dan izinkan lah aku bernafas lega karna aku tak ingin melihat
ketidaksukaanmu.
Komentar
Posting Komentar