Semenjak mereka
sudah resmi balikan aku menjauh dari dia, aku mencoba melupakan dia, aku
mencoba bersikap biasa saja didepan mereka. Tanpa mereka tau hatiku kretek
sebenarnya, tapi aku sengaja menutupinya aku tidak ingin mereka tau bahwa aku
cemburu. Kita masih berteman baik, masih bermain bersama, sampai suatu ketika
kita pernah jalan bertiga untuk membeli kado buat sahabatku sicantik tapi bawel.
Bayangkan aku, dia dan sahabatku bertigaan jalan dan main dirumahnya dia. Disitu
aku bingung harus bersikap bagaimana, disisi lain hatiku sakit melihat mereka
berduaan tapi disisi lain aku senang melihat mereka berdua bisa bersama. Pada
akhirnya aku harus mengontrol perasaan ku. Aku berhasil melawan rasa ego dan
cemburu ku itu. Disana kita bercanda-bercanda bahkan aku dibully terus sama mereka. Ada perasaan yang
aneh saat dia membully ku, perasaan yang gak penting dan sudah tidak berarti
lagi buat dia.
Seiring waktu
berjalan dikit demi sedikit aku sudah bisa melupakannya, melupakan rasa sakit
itu, melupakan kejadian dimana dia menghempaskan aku, melupakan perasaan yang
dulu pernah ada, melupakan semua tentang dia. Aku pun sudah membuka hati untuk
orang lain, mencoba menyukainya dan mendekatinya walau aku tau dia tida suka
dengan ku. Berawal dari twitter dan suka bercanda-canda dengannya sepertinya
aku mulai menyukainya, entahlah apa itu namanya.
Tapi semua itu
percuma, semuanya gagal ketika dia hadir ke dalam hidupku lagi, dia mendekatiku
lagi, merayu ku lagi, aku gak tau harus bagaimana, aku bingung, aku harus
menanggapinya atau menajuhinya, aku gak
mau nyakitin sahabatku, aku juga gak mau berharap lagi dengannya. Akhirnya aku
menanggainya.
“Kenapa disaat aku
sudah bisa melupakanmu walaupun tidak sepenuhnya kamu datang kembali,kenapa?! Kenapa
disaat aku sudah bisa membuka hati untuk orang lain kamu harus datang lagi?! Mau
kamu apa?! Dulu kamu hempaskan aku begitu saja, membuat hatiku kretek,
mendekati sahabatku dan memacarinya,
sekarang kamu datang dan bilang masih sayang dengan ku. Aku gak ngerti dengan
jalan pikiranmu. Padahal disisimu sudah ada seseorang yang menyayangimu, memperhatikanmu,
dan bisa menjagamu. Tapi kamu sia-siakan dia, buat hati dia sakit dan buat dia
kecewa.”
Dia datang membawa
harapan dan bilang dia masih sayang sama aku, padahal dulu dia bilang dia
sayang dengan sahabatku. Aku pikir setelah aku melepaskannya untuk sahabatku
dia tidak akan menyianyiakan sahabatku itu. Ternyata dia lebih menyakiti
sahabatku, membuat sahabatku menangis, membuat sahabatku bersedih, dan membuat
posisi ku menjadi serba salah. Dia juga membuatku lemah, seketika saat dia
bilang sayang sama ku lagi aku jadi
luluh dan berharap suatu hal yg bodoh. Aku dan sahabatku dibuat galau olehnya. Akhirnya dia dan
sahabatku putus, karna mungkin sahabatku sudah terlalu sakit dengannya. Aku tau
bagaimana rasanya dihempaskan ketika lagi sayang-sayangnya.
Semenjak kejadian
itu aku dan dia semakin menjauh, sepertinya dia menjauhi ku. Mungkin itu yang
terbaik. Tapi tak lama dari itu dia menghubungi ku lagi, kita sering smsan, bercanda-bercanda,
telponan, pokoknya kayak orang pacaran tapi gak pacaran. Aku tau yang aku
lakuin ini bodoh, tapi perasaan ku yang memaksa seperti ini. Dia berhasil
membuat ku lemah, membuat ku memunculkan perasaan itu lagi, dia telah berhasil.
Setelah perasaan itu
kembali dan setelah berharap dia malah pergi. Lagilagi dia menghempaskan aku. Aku
bodoh telah berharap sesuatu yang gak mungkin terjadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Komentar
Posting Komentar